Kamis, 13 September 2012

RADEN SIRAIT (PORSEA)

             Kita hidup dan tidak akan mati begitu saja.
         Hari ini, 14 Sept'...ku belajar tentang RADEN SIRAIT. Kami satu nasib sama-sama dilahirkan sebagai orang Batak. Bedanya abang itu begitu sukses saat ini dan aku belum. Dalam bukunya yang berjudul Journey of Love, bang Raden menceritakan perjuangannya dalam dunia fashion, hanya satu dari segelintir orang yang beruntung memunyai ketertarikan alamiah pada spiritualitas. Selama 15 tahun dia mengikuti kata hati menjadi seorang designer otodidak. Bukan hal yang mudah bagi seseorang yang designer yang berusaha meniti karir dimana dia tidak bisa menjahit dan mendesain.


                                                          Gambar. Buku Journey of Love

            Bang Raden Sirait lahir dari keluarga petani di daerah Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kondisi pendidikan formal keluarga juga tidak terlalu mengesankan. Ayahnya adalah seorang dengan latar pendidikan kelas 3 SD dan ibunya buta huruf. Hidup kondisi yang demikian ayahnya mengingatkan Raden jika dia hanya mampu mengenyam pendidikan formal hingga SMA. Berkat doa, selalu dibukakan jalan bagi orang-orang yang taat, Raden memperoleh PMDK untuk kuliah di IPB. 
           "Raden, sosok multitalend yang mendokumentasikan kehidupannya dengan penderitaan, kebahagiaan yang diyakini sebagai polaritas dalam bentuk busana tradisional, kebaya, "ungkap Aurora Tambunan, Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
(www.duniawedding.com)
                  Hubungan antara Raden Sirait dengan dunia Finance Indonesia ternyata sangat dekat. Bukan hanya karena memiliki basis pelanggan yang berasal dari komunitas finance, juga karena Raden Sirait di tahun 1995-2001 adalah seorang banker dengan karir yang cemerlang di bank swasta nasional ternama di Indonesia. 
                Pertama kali koleksi Kebaya for The World ini ditampilkan di Tony Raka Gallery, di Ubud,Bali, tahun 2006,dan pada waktu itu kebaya-kebaya tersebut sukses merebut perhatian penonton. Kemudian pada 2008 dia kembali menghadirkan pertunjukan tunggal Kebaya for the Worlddi Benoa, Bali. Kali ini, Raden membawa Kebaya for The World dalam konsepsi yang lebih artistik, lewat judul Journey of Love, Perjalanan Cinta. Raden Sirait menampilkan koleksi design terbaru pada fashion show tunggal KEBAYA FOR THE WORLD yang ketiga, tahun 2010 di Jakarta.
                Manifestasi imajinasi juga yang membuat Raden Siarit sekarang memiliki 4 boutique kebaya, terdapat 3 di Jakarta dan 1 di Bali serta 13 outlet gaun malam yang terbesar di 10 department store ternama Indonesia.

Beberapa komentar dalam bukunya;
Buku ini merupakan perjalanan batin dan mimpi Raden Sirait bersama orang-orang yang dicintainya, juga gambaran kekecewaannya. Namun semuanya berhasil dia selaraskan. Bukan berlebihan jika kita katakan dia sebagai "Sang Penata Polaritas" yang patut diteladani terutama keberanian menciptakan perubahan mengalahkan ego yang meruntuhkan keyakinan kita dan senantiasa mendengar jiwa kita, sang Ruh Pembimbing menuju makna haqiqi.

—Rani Badri Kalianda, Founder & Facilitator The Soul of Speaking


Indah penuturan seperti melodi karya seorang Raden Sirait, sosok sederhana dan siap berkilau untuk semesta.

—Ardina Rasti, aktris, penyanyi dan pencipta lagu




"KINI AKU MEMBUKTIKAN HAL ITU, AKU BERANI MEMBUAT MIMPI PARGELARAN KEBAYA. SETIDAKNYA SAMPAI SAAT INI IMPIANKU TERWUJUD. AKU YAKIN, KESELURUHAN AKAN TERMANIFESTASI DENGAN SEMPURNA APABILA AKU TETAP FOKUS DAN YAKIN KEPADA TUHAN SANG PEWUJUD SEGALA IMPIAN"
-RADEN SIRAIT

Gambar beberapa karya Raden Sirait








Tidak ada komentar:

Posting Komentar